Cara mengatur biaya untuk memulai bisnis

biaya usaha

 

 

 

 

 

Bagi Anda yang baru memulai usaha, mungkin bingung bagaimana menerapkan skema biaya yang cukup Aman. Karena, salah-salah menentukan skema biaya ini, bisa jadi usaha Anda merugi di beberapa bulan bahkan tahun awal berdirinya.

Sebelumnya, ada beberapa model seseorang memulai usahanya. Bagi yang memulai usaha seperti toko online, dagang lepas (makelar), dan sejenisnya, tentu tidak akan seribet itu. Karena mungkin belum ada karyawan yang harus digaji dan kantor/toko yang harus disewa.
Bagi yang lebih serius mendirikan usaha, bisa saja langsung mendirikan PT atau badan usaha dengan sejumlah modal awal yang disetorkan. Langsung merekrut beberapa karyawan. Langsung menerapkan target penjualan. Ini juga cukup berbeda dengan usaha yang didirikan dari kecil dahulu, dikerjakan sendiri dulu oleh ownernya. Ketika sudah cukup uang dari keuntungan baru merekrut karyawan. satu orang, lalu dua orang, dan seterusnya. Mulai bisa beli Laptop/PC untuk administrasi. Mulai mampu sewa toko/kantor yang cukup membanggakan kalau mengundang klien/customer untuk datang. Dan ketika sudah siap, baru diresmikan sebagai badan usaha.
Bagaimanapun juga, bisnis Anda harus dilatih untuk mandiri sedari kecil. Jangan terlalu sering memanjakan bisnis Anda dengan membeli/membayar ini itu menggunakan uang pribadi Anda, tanpa dicatat sebagai sebagai hutang usaha ke Anda. Bahkan, sebaiknya Andan menentukan gaji Anda sendiri dari usaha Anda sendiri. Nilainya disesuaikan dengan kemampuan usaha Anda.
Nah, selanjutnya, baru Anda bisa menentukan juga berapa gaji yang tepat untuk karyawan baru Anda, tanpa membebani usaha Anda. Hati-hati dengan jebakan BIAYA TETAP. Coba buat tawaran kepada karyawan Anda mengenai skema GAJI POKOK + KOMISI. Komisi disini bisa berbeda jenis dan modelnya tergantung jenis usaha masing-masing.
Untuk sebuah usaha CUCI MOBIL, bisa disebut KOMISI PER MOBIL YANG DICUCI. Untuk usaha toko kue, bisa disebut KOMISI PER KUE YANG TERJUAL. Artinya, apapun itu, KOMISI disini adalah salah satu komponen variable, yang nilainya akan mengikuti perolehan omzet. Sangat aman buat perusahaan, karna perusahaan hanya akan membayar KOMISI tersebut ketika si karyawan berhasil MENGHASILKAN OMZET buat perusahaan.
Misalkan, calon karyawan Anda meminta gaji 3 juta. Dan Anda berfikir perusahaan belum mampu menggaji segitu. Anda bisa tawarkan “Bagaimana jika kita kasih gaji pokok 2 juta, dan ada komisi Rp XXX / X% setiap Anda melakukan penjualan?” . Tawaran ini tentu sangat menarik bagi karyawan yang suka tantangan. Karna sistem ini memungkinkan dia mendapatkan penghasilan yang tidak terbatas. Dan perusahaan juga pasti Aman. Artinya, walaupun perusahaan harus membayar komisi sebesar Rp 1T perbulan pun, sudah pasti perusahaan dibulan itu mendapatkan penjualan berkali-kali lipat dari nilai komisi tersebut. Itu lah keuntungannya sistem variable cost.
Bagaimana jika itu semua masuk kedalam FIX COST (biaya tetap). Ada memang keuntungan bagi perusahaan dalam skema biaya tetap ini. Misalnya, ketika perusahaan sedang dalam kondisi bagus dan untung yang cukup besar, biaya yang dikeluarkan tetap segitu-gitunya saja. Tapi ini tentu tidak cukup memotivasi karyawan, dimana perkembangan perusahaan tidak dirasakan langsung oleh mereka. Apalagi jika karyawan itu merupakan karyawan dibagian yang terkait langsung dengan penjualan.
Dan juga, jika perusahaan merugi atau kehilangan omzet yang cukup drastis, skema biaya tetap tersebut bisa sangat membahayakan karna perusahaan tetap harus membayar karyawan tersebut di angka tetap nya.
Namun, memang ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa dimasukan ke dalam skema variable cost. Seperti pekerjaan yang terkait dengan administrasi (Accounting, HRD, Operasional, GA, dan sejenisnya). Namun, kita tetap bisa membuat variable nya melalui skema (misal); GAJI POKOK+ UANG HARIAN, dimana ketika dia tidak masuk, perusahaan akan memotong uang hariannya. Ini masih lebih baik dibanding diawal usaha kita langsung menentukan sejumlah biaya pokok bagi karyawan.

Sukses

Leave a Comment

Your email address will not be published.

×