Apakah Anda termasuk orang yang baru memasuki dunia bisnis? Mencoba memulai usaha sendiri, keluar dari kerjaan tetap Anda, dan bersemangat untuk memulai segala sesuatunya dari awal? Lalu apa yang Anda lakukan?
Beruntunglah Anda. Karna sejak sekitar 2-3 tahun yang lalu demam entrepreneur sedang tinggi-tingginya. Begitu banyak buku-buku tentang tips berbisnis. Begitu banyak pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang menjual ide bagaimana meningkatkan sales, omzet, dan profit bisnis Anda. Mentor-mentor bisnispun secara tiba-tiba bermunculan bagaikan jamur di tempat lembab. Setiap mentor, baik itu yang memang pebisnis betulan, atau hanya sebatas pembicara/motivator, mulai mem-baku-kan kiat-kiat sukses berbisnis.
Tapi mari kita cermati. Bahwa ternyata, TIDAK ADA YANG BAKU DALAM BERBISNIS. Anda sebagai orang yang baru memulai bisnis jangan sampai terkotak-kotakan dengan tips-tips tersebut. Mungkin Anda pernah dengar tokoh yang mengatakan bahwa di dalam bisnis, lokasi adalah segalanya. Lokasi, lokasi, lokasi..begitulah kira-kira yang selalu disebutkan. Tapi ternyata, ada sebuah tempat cuci mobil di daerah simprug Jakarta, yang terletak di bukan jalan utama. Mobil-mobil harus memutar arah dari jalan arteri pondok indah untuk menemukan cucian mobil ini. Dan tahukah Anda bahwa setiap harinya mereka minimal mencuci 120 buah mobil. Coba Anda hitung sendiri berapa omzetnya jika paket termurah cucian mobil mereka adalah Rp 12.000 .
Lalu, ada juga yang mengatakan bahwa bisnis itu harus fokus. Buka 1 bisnis, tunggu sampai besar kalau memang mau membuka bisnis lainnya. Tapi diluar sana, ada seorang pengusaha muda yang mempunyai 8 perusahaan yang saling tidak berhubungan. Ada yang bergerak di toko buku, pulsa, property, dll..Dan semuanya jalan beriringan dari awal dia merintis usaha.
Kemudian masalah branding, marketing, dan promosi. Seorang tokoh bahkan menyebut jika tidak menggunakan social media untuk berbisnis, maka bisnis akan hancur. Memang kita bisa melihat keripik Maicih dan Hollycow Steak yang hidup dari twitter. Tapi bagaimana dengan Bubur Barito, Bubur Ayam Bang Tatang, Atau Cucian Mobil Simprug tadi. Bahkan account Facebook pun tidak punya. Tapi bisa kita lihat pelanggan yang berduyun-duyun mencari mereka.
Pada akhirnya, kami hanya bisa memberi saran. Teruslah belajar. Dari mana saja dan dari siapa saja. Bacalah banyak buku sukses pengusaha. Lihat dimana mereka jatuh, dan mengapa mereka berhasil. Cari benang merahnya. Tapi ingat, mengutip ucapan Pak Chairul Tanjung pada buku “Chairul Tanjung si Anak Singkong” : “ begitu banyak buku-buku tentang kiat sukses pengusaha, cerita keberhasilan mereka. Tapi itu tidak akan bisa membeli kesuksesan Anda. Anda tetap harus mencobanya sendiri. Buatlah pola dan jalan sukses Anda sendiri”
Bravo….